Rabu, 04 Januari 2012



PRAKTIK/KUNJUNGAN LAPANGAN di Lembah Hijau Multifarm

Nama Mahasiswa    : Aris Tri Susilo/ PO7133109007
Hari / Tanggal           : Selasa, 7 Juni 2011
Waktu                         : 08.00 – selesai
Lokasi                         : Lembah Hijau Multifarm

1.  Uraian kegiatan di lokasi
PT. Lembah Hijau Multifarm didirikan oleh Ir.Suharto,M.S pada tahun 1981, Lembah Hijau mempunyai 2 lokasi , lokasi I di Sragen pada tahun 1991 dan di lokasi II di Dukuh Joho Lor,Triagan.Mojolaban,Sukoharjo dibangun diatas areal seluas 6 hektare tahun 1992, sedangkan Kantor pusat di Jalan.Dr.Rajiman no.200 Solo Dukuh Joho Lor,Triyagan,  Mojolaban, Sukoharjo.
PT. Lembah Hijau Multifarm memiliki karyawan sebanyak 300 orang yang bertempat di kantor pusat maupun di lokasi pengembangan usaha. Masing-masing karyawan memiliki tugas yang berbeda-beda seperti pemeliharaan ikan patin, nursery, pembuatan pupuk dll. Untuk perekrutan karyawan yang dipekerjakan diambil dari warga sekitar dan tidak memandang latar belakng pendidikannya asalkan memiliki pengalaman di bidang pertanian atau peternakan. Sedangkan beberapa ahli dilakukan dengan proses seleksi. Jika diterima selanjutnya adalah proses training kemudian jika bagus akan dikontrak dan selanjutnya menjadi karyawan tetap. Dengan menjalin kerja sama yang baik dengan warga sekitar maka keamanan Lembah Hijau terjamin dari tangan-tangan jahil.
2.  Prosedur kerja / materi
a.    Peternakan laktasi ( kegiatan peternakan yang menghasilkan susu )
1)  Pemerahan susu sapi
a)  Alat
·      Sarung tangan
·      Ember
·      Tempat susu
b)    Cara kerja
Susu diambil 1 hari 2 kali jam 6 pagi dan jam 1 siang menghasilkan 8-15 liter susu tiap ekor sapi. Sapi yang memproduksi susu adalaha sapi yang sedang beranak. Sapi–sapi yang siap diperah yaitu sapi yang telah berumur 2,5 tahun keatas atau minimal sudah satu kali melahirkan. Pakan yang diberikan adalah 10 kg jerami fermentasi dan 10 kg konsentrat untuk tiap sapi. Konsentrat adalah campuran daari bekatul,onggak aren,remah roti kadaluarsa, dan bungkil kelapa. Sapi sapi di sini jarang sekali diberi makan dengan daun-daunan. Meskipun terlihat kurus tetapi bila bila di timbang sapi ini akan lebih berat daripada sapi-sapi yang diberi makan  rumput karena lebih padat. Selain itu pengaruh makanan juga berpengaruh terhadap kondisi susu yang dihasilkan. Susu yang dihasilkan oleh sapi-sapi di Lembah Hijau ini lebih putih dan tidak amis. Harga jualnya memang cukup tinngi daripada susu yang dijual di tempat lain yakni Rp.5000/liter sedangkan susu yang dujial di pasaran hanya Rp.4000/liter.
2)    Pembuatan pakan fermentasi
a)    Alat
·      Timbangan
·      Sekop
b)    Bahan
·      Starbio
·      Jerami
·      Urea
c)    Cara kerja
Jerami diambil langsung dari sawah yang sedang panen. Kadar airnya 60 %,cirri-cirinya adalah jika diperas tidak meneteskan air tetapi tangan kita basah. Untuk 1 ton jerami membutuhkan 6 kg starbio, 6 kg urea. Jerami kemudian ditumpuk setebal 30 cm ditambah starbio, ditambah urea, kemudian jerami lagi dengan ukuran 30 cm sampai ketinggian 1,5 m. Jerami tidak perlu ditutup terpal bawah (langsung tanah). Fermentasi hanya 21 hari, kemudian diangin – anginkan. Jerami fermentasi dapat bertahan  untuk jangka panjang 1 – 2 tahun. Jerami yang tidak dimanfaatkan kemudian dibuat kompos. Jerami yang telah di fermentasi dapat meningkatkan kadar protein dari 2-3% menjadi 8-9%.

3)    Pembuatan pakan konsentrat
a)    Alat
b)    Bahan
·      Bekatul
·      Jagung
·      Singkong
·      Tepung ikan
·      Roti afkir
·      Starbio
·      Vitamin
·      Mineral

c)    Cara kerja
Diracik dari bekatul, jagung, singkong, tepung ikan,roti angkir, kemudian dicampur dengan starbio, vitamin. Pakan diberikan kepada ternak 2 kali sehari. Pemberian pakan kira-kira 3 % dari berat badan sapi.
4)    Pembuatan kompos
a)    Alat
·      pengaduk
b)    Bahan
·         Kotoran sapi      = 83 %
·         Abu sekam         = 10 %
·              Serbuk gergaji    = 5 %
·           Kapur/dolomite  = 2 %
·         Stardex              = 0,25 %
c)    Cara kerja
Tumpuk kotoran sapi setinggi 30 cm, kemudian diatasnya tambahkan bahan-bahan lain. Setelah itu diatasnya ditambah kotoran sapi lagi setinggi 30 cm, diatasnya taburkan bahan-bahan lain. Lakukan hingga ketinggian maximal 1m. Langkah selanjutnya, diamkan tumpukan kompos selama ± 1 bulan, dengan membaliknya setiap 1 minggu sekali. Ciri-ciri kompos yang sudah jadi ditandai dengan suhu yang dingin merata dan sudah tidak berbau lagi. Kompos yang sudah jadi kemudian di packing dan siap dijual.
5)    Pembuatan media tanaman
a)    Alat
·      Pengaduk
·      Ember
·      pot
b)    Bahan
·      Urin sapi
·      Tanaman
·      Arang sekam
·      Pupuk kompos
c)    Cara kerja
Dengan pupuk kompos campuran arang sekam 1 : 1 penyiraman setiap 2 hari sekali dengan urin sapi yang setelah fermentasi 2 hari baru diberikan pada tanaman adenium, sansivera dan yang lainnya.
6)    Pembuatan biogas
a)    Alat
·      Selang
·      Kompor
·      Kolam penampung
·      pipa
b)    Bahan
·      Urin sapi
·      Kotoran sapi
c)    Cara kerja
·      Inlet :
Bentuk seperti separuh bola dengan kedalaman bak 2 meter. Dengan bentuk stengah bola tersebut maka akan menghasilkan tekanan yang lebih tinggi daripada bak yang berbentuk biasa. Dalam  1–2 minggu menghasilkan gas metan, bakteri yang berperan adalah bakteri metanogen yang berperan memisahkan gas dari air.
·      Outlet :
Kotoran dasar akan masuk ke outlet. Jika penuh maka akan mengalir ke bak kedua.
Sebelumnya, pernah di coba untuk mengemas biogas kedalam tabung, akan tetapi nyala api yang di hasilkan hanya bertahan selama 30 menit, sehingga biogas hanya di gunakan dengan instalasi perpipaan.
3.  Spesifikasi produk
  1. Emas Putih
Keuntungan yang diperoleh dari penjualan susu sapi, dimana setiap ekor sapi menghasilkan 8 liter susu per hari. Harga susu Rp. 5000 / liter. Selain itu susu sapi juga di olah menjadi es krim dan yogurt yang dapat langsung kita beli di LHM.

  1. Emas Kuning
Keuntungan yang diperoleh dari urine sapi yang difermentasi menjadi pupuk cair. Sementara pupuk cair ini belum dipasarkan, hanya digunakan untuk pemupukan di nursery. Rencana mulai dipasarkan mulai tahun depan.
  1. Emas Hitam
Keuntungan yang diperoleh dari kotorannya. Kotoran diolah menjadi pupuk kompos dalam bentuk granul dan bentuk serbuk biasa. Setiap bulannya pupuk yang dihasilkan adalah 1000 ton. Harga  kompos biasa Rp 1000 / kg. Sedangkan pupuk dalam bentuk granul Rp 1625 / kg. Pupuk  organik dalam bentuk granul sudah menembus pasar di luar jawa, hal tersebut karena kualitas pupuk granul yang cukup baik, tidak berbau, bebas gulma, dan bebas dari banteri pathogen.
  1. Emas Merah
Keuntunghan yang diperoleh dari penjualan daging. Untuk penjualan daging hanya diambil dari sapi yang sudah tidak prduktif atau afkir. Sapi yang sudah tidak produktif diukur dari intensitas melahirkannya yaitu sudah melahirkan sebanyak 7x.
  1. Emas Biru
Keuntungan yang diperoleh dari kotoran dan urin sapi yang dimanfaatkan untuk itu keuntungan pembuatan biogas. Biogas ini sementara juga belum dipasarkan hanya untuk masak di cafe perusahaan. Bak biogas terdiri atas bak pemisah antara kotoran sapi yang berupa padatan dan urin sapi yang berupa cairan, untuk urin yang berupa cairan langsung masuk tabung digester, sedangkan kotoran sapi yang masih berupa padatan di encerkan terlebih dahulu. Biogas dihasilkan dari kotoran sapi yang disalurkan ke kolam dengan kedalaman 2 m yang atasnya ditutup rapat hanya di beri saluran pipa kecil untuk menyalurkan gas ke kompor. Untuk membuat dibutuhkan 2 ekor sapi yang akan akan menghasilkan biogas untuk memasak selama 5 jam. Biogas ini hanya menggunakan kompor gas biasa dengan desain khusus.
  1. Tanaman hias
Tanaman hias yang ada di LHM antara lain adalah aanggrek ,aglaonema,anthurium,puring, adenium, palem, dll. Media tanam berupa pupuk kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1. Tanaman disirami dua kali dalam sehari, kemudian di kocor dengan urin yang telah di fermentasi setiap minggu sekali. Lalat buah ang sering menggangu tanaman di tanggulangi dengan pemasangan star trap, yaitu perangkap lalat buah yang berupa sedotan kecil yang telah dilumuri hormone pemikat serangga. Jamur pada tanah pada awal masa tanam di tanggulangi dengan fungistop, sedangkan jamur setelah tanaman di tanam ditanggulangi dengan gliostop.
6.    Produk olahan ikan patin
Ikan patin menjadi pilihan untuk dibudidayakan karena masih jarang dikenal dan belum dikenal masyarakat dan harga jualnya tinggi. Mengandung protein tinggi dan omega  3 serta kandungan kolesterol rendah sehat untuk dikonsumsi. Pemeliharaan ikan patin di kolam-kolam dengan system drainase yang baik dengan kedalaman 4 meter untuk 500 ekor patin .pemisahan ikan-ikan patin berdasarkan  bobotnya. Makanan ikan patin adalah azolla pinnata ,kayu apung, dan pelat  tenggelam,dimana pemberian makan dilakukan dengan system prasmanan yaitu ikan mencari makan sendiri di tempat yang telah tersedia tanpa perlu memberi makan tiap pagi dan sore .ikan patin bisa dipanen pada usia 10 bulan.
Pemasaran ikan patin telah menjangkau wilayah Solo,Yogya dan Semarang.biasanya banyak dibutuhkan oleh hotel-hotel atau tempat wisata. Harga jualnya Rp.15.000/kg . di kafe lembah hijau menyediakan berbagai menu dari olahan ikan patin diantaranya bakso ikan patin,steak ikan patin, ikan patin bakar maupun goreng.
  1. Perkebunan
 Lembah hijau juga mempunyai perkebunan. Dalam pegolahannya, mulai dari pemberian pupuk hingga pemberantasan hama di perkebunan tidak menggunakan bahan kimia. Oleh karena itu perkebunan di lembah hijau disebut perkebunan organik. Pemberantasan hama di LHM tidak menggunakan pestisida tetapi menggunakan hewan atau organisme yang merupakan organisme yang berasal dari satu spesies dari hama yang menyerang tersebut. Misalnya, hama lalat kuning diakali  indung telur dari sejenis kumbang yang bersifat mematikan sistem reproduksi. Indung telur tersebut diwadahkan ke botol aqua yang sudah didesain demikian rupa sehingga yang memilki beberapa corong untuk jalan lalat masuk kemudian mengincar indung telur tersebut. Sehingga, lalat tersebut minimal akan mandul dan  maksimal mati.
Sistem tanam di perkebunan menggunakan sistem tumpang sari, yang terdiri atas jambu biji, dan sayuran seperti kangkung, bayam merah, gambas, dan lain sebagainya. Hasil dari perkebunan dijual ditempat. Selain itu di perkebunan juga mempunyai berbagai jenis bibit seperti, anggur, klengkeng, blimbing, jeruk, apel, dan lain-lain.
Varietas tanamannya pun tidak sembarangan. Di lahan perkebunan LHM, tanaman yang ditanam dipilih dari jenis tanaman yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Misalnya saja, bayam merah. Bayam ini memiliki nilai gizi jauh lebih tinggi dari bayam hijau. Contoh lain yaitu jambu biji merah. Yang sebelumnya orang berpikir bahwa jambu biji tidak banyak bermanfaat, tetapi jambu merah ini banyak sekali manfaatanya. Karena dapat juga dijadikan sebagai obat (isinya yang berwarna merah).
8.  Manfaat produk
1)    Pupuk kompos
Sebagai pupuk penyubur tanah pada tanaman yang bebas bahan kimia. Pupuk produksi LHM mempunyai keunggulan tidak berbau, tidak mengandung bakteri pathogen, serta tidak mengandung gulma.
2)    Bio gas
Sebagai alternatif bahan bakar terutama untuk kegiatan memasak.

3)    Starbio
·      Mencegah dan mengatasi WC penuh
·      Mencegah penyumbatan pipa dan saluran cucian
·      Menghilangkan bau
4)    Produk olahan susu
Produk olahan berupa es krim dan yogurt yang mengandung gizi cukup tinggi, sehingga dapat memeperbaiki gizi pada anak-anak.
9.  Pemeliharaan
Pemeliharann sapi dilakukan dengan sangat baik dan teratur dengan menanfaatkan kandang-kandang terpisah yaitu :
a.    Kandang sapi perah
Kandang ini diisi oleh sapi –sapi yang siap diperah yaitu sapi yng telah berumur 2,5 tahun keatas atau minimal sudah satu kali melahirkan. Pakan yang diberikan adalah 10 kg jerami fermentasi dan 10 kg konsentrat untuk tiap sapi. Konsentrat adalah campuran daari bekatul,onggak aren,raemah roti kadaluarsa,dan bungkil kelapa.
b.    Kandang sapi dana
Kandang ini diisi oleh sapi-sapi yang berumur  10 bulan-1,5 tahun. Sapi –sapi in tidak pernah dimandikan. Sapi ini difungsikan untuk menghasilkan kotoran yang digunakan untuk pembuatan pupuk ,kotoran diambil 21 hari sekali.pakan yang diberikan adalah 6 kg jerami fermentasi. Di kandangnya bagian alas diberi serbuk gergaji dari kayu-kayu lunak seperti kayu randu dan kayu sengon ditambah dengan starbio agar lebih hangat dan kotoran dapat langsung bercampur dengan kotoran dan dapat diproses langsung manjadi kompos.
c.    Kandang pedhet
Kandang ini diis oleh sapi-sapi yang berumur 10 hari sampai 3 bulan.setelah berumur 10 hari sapi diiambil dari induknya setelah menghabiskan kolostrum induknya.  Pakan yang diberikan adalah rending kering dan konsentrat masing0-masing 3 kg. per hari. Pemberian minum sapi umur 1 bulan adalah 4 liter susu induk per hari dan air biasa. Sapi umur 2 bulan adalah 2 liter susu induk dan 2 liter susu skim atau susu yang sudah kadaluwarsa. Sapi umur 4 bulan 4 liter susu induk per hari.
d.     Kandang sapi sapih
Kandang sapi ini ditempati oleh sapi yang berumur 3-10 bulan beratnya 70 kg. pakan yang diberikan adalah jerami fermentasi dan konsentrat. Sapi ini sudah tidak minum air susu lagi tetapi air biasa .
e.    Kandang sapi rumah sakit
Kandang sapi ini untuk merawat sapi-sapi yangh sakit agar tidak menular  ke sapi-sapi yang lain. Sakit yang umum diderita sapi adalah diare .obat yang diberikan adalah susu LLM ,susu balita yang kadar laktosanya rendah.
f.     Kandang rumah bersalin.
Kandang sapi ini digunakan untuk sapi-sapi yang usia kehamilannya telah mencapai 7 bulan ke atas sampai kelahiran.masa  kehamilan sapi adalah 9 bulan 10 hari hamper sama dengan manusia. Sapi ini jika dijual dengan masa kehamilan 5-8 bulan harga jualnya 15-17 juta. Sapi usia 8 bulan sapi ini masih bisa diperah susunya. 

Kamis, 29 Desember 2011


Mempromosikan Kesehatan Lingkungan Masyarakat (belajar dari negeri tetangga)

Ketika kita bicara tentang kesehatan lingkungan, yang kita maksud adalah  bagaimana kesehatan kita dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita, dan juga bagaimana kegiatan kita mempengaruhi kesehatan lingkungan sekitar . Jika makanan, air, dan udara kita tercemar, ini akan membuat kita jatuh sakit . Jika kita tidak berhati-hati dalam memanfaatkan air, udara, dan tanah, kita bisa membuat diri sendiri dan lingkungan sekitar jatuh sakit . Dengan melindungi lingkungan sekitar, berarti kita melindungi kesehatan kita sendiri.
Hari demi hari, warga membawa anggota keluarganya ke klinik pelayanan kesehatan setempat di kota Manglaralto . Mereka umumnya sangat lemah, gemetaran, demam, dan sangat menderita diare yang encer dan dehidrasi (kehilangan banyak sekali air dari tubuh) . Para penggerak kesehatan menyadari bahwa ini adalah epidemi kolera, dan banyak warga akan meninggal dunia jika tidak bertindak dengan cepat . Karena kolera mencemari air minum dan mudah ditularkan dari satu orang ke lainnya, para penggerak kesehatan pun memahami bahwa hanya dengan mengobati warga yang sakit tidak akan menyelesaikan masalah . Untuk mencegah kolera menyebar dengan cepat, mereka harus menemukan cara yang tepat bagi warga Manglaralto dan desa-desa di sekitarnya untuk memiliki air bersih dan toilet/jamban yang sehat . Para penggerak kesehatan pun mulai mengorganisasikan warga desa yang masih sehat, dan minta bantuan pada kelompok-kelompok setempat . Mereka juga mengajak sebuah organisasi yang memiliki mitra di negara-negara lain untuk menyumbangkan dana guna memulai program darurat penyediaan air bersih dan toilet . Dengan menamakan programnya Salud para el Pueblo (“Kesehatan bagi Warga” dalam bahasa Spanyol), para penggerak kesehatan membantu mendirikan komite kesehatan masyarakat di tiap-tiap desa . Para anggota komite memilih “penyuluh kesehatan desa” yang dilatih untuk mengajari warga tentang air dan  sanitasi (bagaimana membuat dan merawat toilet dan mencuci tangan untuk mencegah penyebaran kuman) . Dengan cara ini, para penggerak kesehatan membuat warga desa itu sendiri mengambil tanggung jawab atas bagian yang penting dalam memerangi kolera dan untuk kesehatan lingkungan di desanya Yang pertama kali dilakukan para penyuluh kesehatan adalah mengajari warga tentang bagaimana kolera dan penyakit lain yang menyebabkan mencret bisa menyebar luas  . Selanjutnya mereka membantu setiap rumah tangga dan tiap-tiap desa untuk memastikan pasok airnya benar-benar bersih . Mereka juga memberi tahu warga bagaimana cara menghentikan dehidrasi, penyebab utama kematian karena diare, dengan minuman rehidrasi terbuat dari gula dan garam yang dicampurkan ke dalam air mendidih dan diberikan pada anak-anak dan penderita diare lainnya . Mereka mengajar masyarakat di sekoah-sekolah, gereja, pusat-pusat komunitas, dan tempat-tempat masyarakat berkumpul tentang bagaimana mencegah kolera dengan cara mencuci tangan dan membangun dan menggunakan toilet yang aman . Sesudah beberapa pekan, kolera bisa dikatakan hampir hilang sama sekali.
Tetapi para penggerak kesehatan tahu bahwa mereka punya lebih banyak pekerjaan lagi yang harus dilakukan supaya yakin bahwa kolera tidak menyerang kembali . Dengan bantuan para insinyur lokal, masyarakat berbondong-bondong membangun sistem saluran air berpipa, untuk memperbaiki toilet di tiaptia desa, dan memastikan bahwa setiap rumah tangga punya air mandi yang cukup . Warga desa itu sendiri yang mengerjakannya, dan mereka juga belajar bagaimana membersihkan dan merawat sistem saluran air dan toilet .Mereka juga memastikan bahwa hewan-hewan dipagari (supaya kotorannya tidak mencemari pasokan air) dan bahwa tandon air tersebut ditutupi untuk 
mencegah berkembang-biaknya nyamuk pembawa penyakit .Ketika pekerjaan ini berlangsung, penduduk desa lain pun bergabung . Bermula dengan 22 desa, Salud para el Pueblo berhasil menjangkau 100 desa tidak lama setelah program ini dimulai . Sesudah itu, kolera tidak lagi muncul di kawasan tersebut, dan penyakit lain pun berkurang .

Apa yang membuat pengorganisasian kesehatan ini berhasil?
Salud para el Pueblo sangat sukses dalam upaya menghentikan kolera dan terus berupaya menyelesaikan masalah lain . Hal ini disebabkan para penggerak kesehatan:
1. bekerja dengan penduduk di rumah-rumah mereka. Para penggerak Salud para el Pueblo melatih warga dari rumah ke rumah untuk menjaga pasok air mereka agar tetap bersih . Hal ini membantu tim-tim kesehatan mempelajari masalah lain dan mendapatkan kepercayaan masyarakat .
2. mengajak banyak kelompok bekerja bersama-sama. Organisasi-organisasi lokal, pemerintah lokal, lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional dan internasional, dan Departemen Kesehatan semuanya bekerja bersama-sama . Hal ini memastikan bahwa sumberdaya dan pengalaman mereka bisa tersedia untuk menghentikan epidemi .Karena mereka bekerja bersamasama, hal ini menghindarkan masalah satu organisasi mengerjakan hal-hal yang sama atau bertentangan dengan yang dilakukan organisasi lain .
3. memandang warga sebagai sumberdaya paling penting. Mereka tidak menyalahkan warga desa atas masalah-masalah kesehatan yang muncul, dan mereka juga tidak hanya bergantung pada bantuan dari luar masyarakat . Sebaliknya, mereka memanfaatkan pengalaman warga masyarakat sendiri untuk bekerja mencapai tujuan bersama . Mereka memanfaatkan permainan, wayang, nyanyian, diskusi, dan kegiatan pendidikan yang popular untuk menarik minat masyarakat agar saling berbagi pengetahuan dan pengalaman . Aktivitasaktivitas ini mampu menumbuhkan kepercayaan diri dan motivasi karena ternyata pengetahuan dan partisipasi mereka sendiri bisa menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang serius. (Hesperian.org)